www.republikapenerbit.com |
1. Identitas Buku
Judul Buku /Novel : PULANG
Penulis : TERE LIYE
Penerbit :
REPUBLIKA PENERBIT
Editor :
TRIANA RAHMAWATI
Desain Cover :
RESOLUZY
Layout : ALFIAN
Cetakan : CETAKAN I, SEPTEMBER 2015
CETAKAN II, OKTOBER 2015
CETAKAN III, OKTOBER 2015
CETAKAN IV, OKTOBER 2015
CETAKAN V, OKTOBER 2015
Tebal
Buku :
iv+400 hal, ;13,5cm+20,5cm
Jumlah halaman : 400 halaman
Harga Buku : Rp. 65.000 (Toko Buku)
Rp. 59.000 (Online)
ISBN : 9786020822129
2. Kepengarangan
Latar Belakang Pengarang
Tere
Liye adalah salah satu penulis Indonesia yang bernama asli Darwis lahir pada tanggal 21 Mei 1979, mempunya istri
bernama Ryski Amelia dan seorang anak laki-laki bernama Abdullah Pasai.
Tere Liye berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya
seorang petani, merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara.
Mengenyam Pendidikan Dasar sampai Sekolah Menengah
Pertama di SDN2 dan
SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Sekolah Menengah Umum di SMUN 9 Bandar Lampung. Dilanjutkan ke
perguruan tinggi di Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas
Ekonomi.
Tere
Liye merupakan nama penah yang berasal dari India yang berarti untukmu.
Biografi
maupun profilnya tidak banyak orang tahu.
Akan
tetapi bagi saya pribadi passionnya dalam
menulis benar benar total walaupun beliau mengatakan menulis hanya sebuah hobby,
dan beliau lebih suka disebut sebagai Akuntan. Ya beliau adalah pekerja
kantoran yang menjadi penulis produktif.
Karya-karya
yang dihasilkan selalu Brilliant, tidak
setengah-setengah. Mungkin bisa jadi beliau tidak terlalu menunjukkan kehidupan
pribadinya, karena beliau hanya ingin dikenal oleh pembaca lewat
tulisan-tulisannya tersebut. Hal itu terbukti disetiap lembar belakang
novel-novelnya tidak pernah mencantumkan biografi, poto atau keterangan lainnya
tentang dirinya.
Seperti
nama pena yang dia pakai yang berarti UNTUKMU. Dia ingin mempersembahkan secara
penuh hasil imajinasinya, pola pikirnya untuk semua pembaca yang setia membaca
karya-karyanya. Beliau mempunyai 1 akun di FB yang dijadikan media diskusi dan
tempatnya mempost beberapa kegiatannya dan lebih banyak tentang quote ataupun
kata-kata bijak yang dia selipkan di setiap novelnya. Bisa klik di https://www.facebook.com/tereliyewriter dengan situs web www.goodreads.com/user/show/6013801-tere-liye, www.darwistereliye.tumblr.com
Bagi saya Tere Liye adalah salah
satu penulis berbakat Indonesia yang sangat jenius dalam membuat sebuah karya. Ya sekali lagi saya katakan Total! Membaca
Novel-Novel karyanya seperti memulai sebuah perjalanan, untuk belajar sesuatu, menemukan sesuatu, dan kemudian mengambil hikmahnya. Bahkan
setelah membaca habis novelnya kita akan memahami satu hal mengenai pemahaman
hidup. Salah satu ciri khas dari hasil tulisannya yang pernah saya baca adalah
quote-quote bijaknya, filosofi hidupnya yang mampu membuat pembaca terhipnotis untuk
membaca lagi-dan lagi. Apalagi ditambah jalan cerita yang tidak monoton.
Yang
saya lihat sampai hari ini, karya-karyanya selalu mengalamikemajuan, baik dalam
segi cerita, gaya bahasa ,maupun alurnya.
Bahkan
antara fiksi dan nyata susah dibedakan membuat pembaca seakan masuk dalam
setiap alur cerita yang beliau tulis.
Saya
berpikir beliau selalu melakukan riset terlebih dahulu dalam membuat karya tulisnya, bisa jadi juga dari hasil pengalaman-pengalaman hidup yang beliau
dapat dan coba beliau tuangkan dalam sebuah karya yang dapat dinikmati pembaca. Seperti
menebarkan kebaikan, dengan dibumbui fiksi tapi pesan moral yang disampaikan
tidak berkurang sama sekali, karena dalam setiap karyanya selalu ada tokoh bijak
yang dia masukkan dalam sebuah cerita sehingga, keseruan ceritanya dapat,
pelajaran hidup yang tidak terkesan mengguruinya dapat. Tidak heran karya
karyanya masuk dalam jajaran novel best seller. Salah satunya adalah novel Pulang yang akan
coba saya resensi.
Bahkan
beberapa karya tulisannya pernah difilmkan seperti “Moga Bunda Disayang Allah”
“Hafalan Surat Delisa” “Bidadari-Bidadari Sorga”.
Beberapa
Karya-Karya Tere Liye yang sudah beredar toko-toko buku antara lain:
1.
Kau,Aku dan Sepucuk Angpau Merah
2.
Daun Yang Jatuh Tak Pernah membenci Angin
3.
Negeri di Ujung Tanduk
4.
Negeri Para Bedebah
5.
Sunset Bersama Rossie
6.
Hafalan Shalat Delisa
7.
Bidadari-Bidadari Sorga
8.
Rembulan tenggelan di Wajahmu
9.
Sepotong Hati Yang Baru
10.
Berjuta Rasanya
11.
Ayahku Bukan Pembohong’
12.
Moga Bunda disayang Allah
13.
Kisah Sang Penandai
14.
#About Love
15.
Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Tetap Cinta
16.
Bumi
17.
Bulan
18.
Amelia
19.
Eliana
20.
Pukat
21.
Burlian
22.
Rindu
23.
Pulang
3. Sinopsis
PULANG
(Lembar Sampul
Belakang Novel)
"Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di
tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di
matanya."
Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit."
Review beberapa pembaca
“Selalu ada hal baru yang bisa direnungi dan dipahami dari novel-novel Tere Liye.”
Pulin Sri Lestari, ibu rumah tangga
“Saat ini kita cenderung tidak lagi peduli pada banyak hal, namun novel-novel Tere Liye membantu kita untuk melihat lebih dalam dan peduli.”
Tiara, guru/dosen
“Kayak buku pelajaran, tapi seru. Mamah kamu nggak akan ngambek kalau kamu baca novel-novel Tere Liye.”
Khoerun Nisa, siswi SMA
“Membaca novel-novel Tere Liye seperti pulang. ke rumah. Berapa jauh pun kaki melangkah, selalu ingin kembali.”
Evi, buruh migran Indonesia
Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit."
Review beberapa pembaca
“Selalu ada hal baru yang bisa direnungi dan dipahami dari novel-novel Tere Liye.”
Pulin Sri Lestari, ibu rumah tangga
“Saat ini kita cenderung tidak lagi peduli pada banyak hal, namun novel-novel Tere Liye membantu kita untuk melihat lebih dalam dan peduli.”
Tiara, guru/dosen
“Kayak buku pelajaran, tapi seru. Mamah kamu nggak akan ngambek kalau kamu baca novel-novel Tere Liye.”
Khoerun Nisa, siswi SMA
“Membaca novel-novel Tere Liye seperti pulang. ke rumah. Berapa jauh pun kaki melangkah, selalu ingin kembali.”
Evi, buruh migran Indonesia
Perjalanan Hidup Bujang si Babi Hutan Jagal No 1
Adalah
Bujang, seorang anak yang dilahirkan di pedalaman rimbah Sumatera. Anak dari
Samad yang masa lalunya adalah tukang pukul terhebat. Sampai usianya lima belas tahun dia hidup disana,
sama sekali tidak mengenyam pendidikan formal,
hanya sesekali dia diajari mamaknya ilmu agama, itupun dengan
sembunyi-sembunyi karena setiap kali bapaknya tahu pasti dimarahi. Bisa dikatakan Ibunya adalah guru privat Bujang.
Sampai suatu ketika Tauke Muda/Tauke Besar datang, mengajaknya berburu babi hutan di hutan rimba Sumatera. Sejak dia berhasil mengalahkan raja babi hutan, jiwa pertarungnya mulai terasa, rasa takut di dalam dirinya hilang. Tauke Muda tertarik untuk membawa Bujang ke kota mengangkatnya menjadi anak, disekolahkan dan dididik untuk dijadikan petarung tangguh, salah satu potongan puzzle yang dicari untuk menggenapi misi yang besar masa depan keluarga Tong, penguasa shadow economy. Meskipun Ibunya tidak menyetujui, toh tetap tidak bisa menghalangi Tauke Muda / Tauke Besar untuk membawa Bujang, karena sebenarnya Samad dan Tauke besar sudah memiliki perjanjian sebelumnya, disamping itu Bujang memang antusias untuk ikut.
Sampai suatu ketika Tauke Muda/Tauke Besar datang, mengajaknya berburu babi hutan di hutan rimba Sumatera. Sejak dia berhasil mengalahkan raja babi hutan, jiwa pertarungnya mulai terasa, rasa takut di dalam dirinya hilang. Tauke Muda tertarik untuk membawa Bujang ke kota mengangkatnya menjadi anak, disekolahkan dan dididik untuk dijadikan petarung tangguh, salah satu potongan puzzle yang dicari untuk menggenapi misi yang besar masa depan keluarga Tong, penguasa shadow economy. Meskipun Ibunya tidak menyetujui, toh tetap tidak bisa menghalangi Tauke Muda / Tauke Besar untuk membawa Bujang, karena sebenarnya Samad dan Tauke besar sudah memiliki perjanjian sebelumnya, disamping itu Bujang memang antusias untuk ikut.
Perjalanan
hidupnya telah merubahnya dari seorang remaja yang hanya tahu Hutan Rimba
Sumatera tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, pintar dalam ilmu akademik juga
tak terkalahkan dalam bertarung. Bahkan orang hanya mendengar namanya saja menjadi
gentar.
Perjalanan
hidupnya juga membuatnya mengerti banyak hal, memperlajari banyak hal, soal
kebencian, rasa sakit, bahkan penghianatan, sampai kepada kembali memeluk erat
semua yang terjadi dalam hidupnya dan membuatnya mengerti makna pulang
sebenarnya.
4. Unsur Instristik
Ø Tema
Perjalanan Manusia dari titik nol kehidupan yang diwarnai dengan
pengabdian, cinta, ketulusan, kesetiaan, pertarungan, rasa sakit, kebencian,
pengorbanan, sampai manusia kembali pulang, dan memeluk erat semua yang
dirasakannya.
Ø Latar Waktu
-
Pagi sampai menjelang siang awal cerita masa kecil Bujang,(hal2-7)
- Petang: saat Tauke Muda/Tauke Besar ,beberapa pemuda dan Bujang berangkat
berburu. Pukul 7 malam saat kelompok tauke mudah beristirahat. ditengah Hutan
rimba sumatera saat berburu babi hutan
-
Pukul 9 pagi, Basyir dan teman lain mendapat tugas
-
Pukul 10 pagi, Bujang mendapat perintah menemui Tauke
-
Pukul 10:15 Bujang sudah menunggu di depan Tauke yang sibuk dengan
pekerjaannya.
-
Pukul 8 malam: saat Basyir pulang dengan tangan dibebat
-
Sore: Saat Bujang berada di pesawat jet, menatap lewat jendela kokpit,
pemandangan ibukota.
-
Pukul 9.30: waktu pesawat Jet tiba di Hongkong.
-
Pukul 10 malam : Saat tradisi amok dilakukan untuk Bujang ditepi pantai.
Karena dia tidak ingin belajar dan memilih untuk menjadi tukang pukul seperti
teman-teman lainnya. Sehingga Tauke Muda/Tauke Besar mengadakan perjanjian,
jika Bujang mampu bertahan selama 20 menit, maka Tauke tidak akan memaksa
bujang untuk bersekolah.
-
Jam 7 pagi yang mendung, dengan awan hitam menggelayut di langit, saat
pintu kamar hotel tempat Bujang menginap diketuk oleh pelayan dan mendapat
surat dari keluarga LIN.
-
Pukul delapan pagi: Bujang turun dari lobi hotel mengenakan pakaian kasual
dan memakai kacamata hitam dengan topi golf, membawa peta Hongkong, menyetop
taksi yang mengantarnya ke Victory Harbour.
-
8:30 (pagi) : Janji pertemuan dengan Yuki dan Kiko di atas kapal feri
Victoria Harbaour
-
9:30 (pagi): Bujang sampai di kawasan Lan Kwai Fong, mencari restoran
seafood, sekaligus menemui White pemiliknya.
-
8:30 (malam): pesawat jet pribadi mendarat di Bandara Makau.
-
8.45 (malam): Bujang sampai di lobi Grand Lisbanon, Kasino terbesar di
Makau.
-
Malam: Saat Bujang sampai di Jakarta
-
Subuh: Bujang sadar dari pingsan, ditambah 15 menit kemudian dia mengetahui
Tauke Besar sudah meninggal dan dia ketakutan mendengar suara Adzan.
-
Alur Waktu dalam novel ini di akhir-akhir cerita lebih sering menggambarkan
waktu sholat atau panggilan untuk orang
beradzan.
Ø Latar Tempat
-
Talang, bukit barisan:tempat kelahiran Bujang dan tinggal bujang, sampai
usianya 15 tahun, tempat tinggal keluarga Bujang memulai hidup baru, tempat
Samad dan Midah mengungsi, karena terusir. Tempat terbuangnya mereka karena
cinta mereka tidak pernah direstui.
-
Hutan rimba pedalaman sumatera:Tempat tauke berburu, tempat bujang membunuh
si babi Hutan, dan seketika rasa takut dalam dirinya hilang.
-
Kota Provinsi: Tempat Markas kekuasaan pertama Tauke Muda, sebelum pindah
ke ibu kota
-
Ibukota: tempat markas Keluarga Tong yang lebih luas, karena kekuasaan yang
sudah meluas, tempat bujang melanjutkan ke Universitas.
-
Parkiran Pesawat Pribadi, Bandara
Changhi: Tempat Bujang mendaratkan pesawat jet pribadinya.
-
Gedung empat lantai dengan arsitektur Cina Kuno di daerah Kowloon: Tempat
yang dikunjungi Bujang, untuk menghadiri ulangtahun Master Dragon yang ke 80,
perayaan ulang tahun besar, da shou
-
Hotel Bintang Lima: Tempat Bujang bermalam di Hongkong, setelah pulang dari jamuan makan
malam Master Dragon.
-
Victory harbaur
Tempat Bujang menemui Yuki dan Kiko tepatnya
di feri untuk membantu misinya, saat hendak mengambil prototype dan menghabisi
Tuan Lin.
- Stasiun subway: Tempat
Bujang melanjutkan perjalanan dengan kereta menuju kawasan Lan Kwai Fong, sentral
kuliner terkenal di Hongkong.
- Restoran seafood : Restoran
milik White. Tempat Bujang menemui White, untuk membantunya menjalani misi,
menemui kepala keluarga LIN.
- Grand Lisbanon, Kasino
terbesar di Makau: Tempat pertemuan Bujang dengan Kepala Keluarga LIN.
- Tondo Manila: Tempat bujang
menemui Salonga, untuk mengamankan prototype. Markas Salonga dan tempatnya
mengajar menembak.
- Gedung Lantai 30 : Pusat Bisnis Legal
Keluarga Tong, Tempat pertarungan Bujang melawan Basyir (Lantai 25) dan saat Bujang berada di tempat
Tuanku Imam, Basyir menjadikannya tempat pertahanan.
Ø Suasana
Haru, menyedihkan. dan lebih sering menegangkan, mencekam, damai di ending
cerita
Ø Alur
Maju Mundur. Menggabungkan masa lalu dan masa sekarang
Ø Gaya Bahasa
Bahasa Indonesia yang mudah di mengerti dengan beberapa istilah. Ada sebutan kata
"Bapak" dan "Mamak" untuk menunjukkan ciri khas panggilan
suatu daerah.
Ø Amanat
Memahami arti hidup dalam sebuah perjalanan untuk kembali pulang kepada
panggilan Sang Ilahi.
Pada dasarnya seperti apapun jalan hidup manusia pasti akan kembali pulang
ketempat seharusnya, kepada panggilan hidupnya.
Setiap manusia pasti punya sisi hitam dan putih dalam hidupnya, dan kita
sebagai manusia tidak punya hak untuk menghakimi.
Selalu ada setitik kebaikan dalam diri seorang yang jahat atau kejam sekalipun.
Ø Sudut pandang
orang pertama tunggal. Sesekali orang ketiga tunggal
Ø Penokohan dan Watak:
Tokoh Utama
· Bujang, Si Babi Hutan, Agam
Tokoh Utama, anak Mohammad Samad, dan Midah yang mempunyai sifat pemberani
pintar dalam hal logika, hanya mempunyai
empat emosi, bahagia, sedih, jijik, dan marah. Kematian orang terdekat selalu
membuatnya merasa lemah. Di keluarga Tong dia tidak masuk dalam struktural
organisasi karena posisinya adalah jagal no satu. Anak Angkat penerus Tauke Muda/Besar.
Mengenyam pendidikan master 2 sekaligus di luar negeri, tidak mudah menyerah,
cerdik, pandai berkelahi. Benci dengan suara bunyi adzan.
·
Mohammad Samad (Samad)
Bapak Bujang, suami Midah. Kecil hidup di surau, karena lamarannya
tertolak, merasa putus asa sehingga memilih menjadi tukang pukul keluarga Tong,
yang paling hebat. Setia mencintai midah, sampai kembali melamar dan rela meninggalkan
keluarga Tong, hidup ditempat terpencil dengan menjadi petani. Bisa bertahan
selama enam puluh menit dalam pertarungan Amok, sebelum menjadi kepala tukang
pukul.
·
Midah
Mamak Bujang, istri Samad, anak
Tuanku Imam yang sudah meninggal, dan Adik Tuanku Imam teman masa kecil Samad.
Seorang ibu yang bijak. Meskipun Bujang tidak bersekolah, dia tetap menanamkan
nilai-nilai agama di dalam diri Bujang, terbukti mengajari bujang mengaji.
Orang yang berpesan kepada Bujang supaya tidak meminum minuman beralkohol dan
makanan yang haram, dan hal tersebut dituruti oleh Bujang semasa hidupnya.
Meskipun anaknya jauh tak berhenti mendoakan, bahkan sampai akhir hidupnya. Meninggal
saat Bujang berusia 22 tahun.
·
Tauke Muda /Tauke besar
Anak dari Tauke Besar, Penerus Keluarga Tong, Pemimpin keluarga Tong, Saudara angkat Samad Bapak Bujang. Tidak
mempunyai keturunan, karena istri dan anaknya terbakar saat perebutan kekuasaan
di kota propinsi. Itulah kenapa Bujang diangkat sebagai anak untuk melengkapi
bagian puzzle penting dalam hidupnya. Pintar, cekatan, ambisius, dan sangat
menyanyangi Bujang. Meskipun terlihat seperti memaksakan kehendak, saat
menyuruh bujang bersekolah tinggi daripada menjadi tulang pukul.
Tokoh Pendukung
·
Kopong
Kepala Tukang Pukul Keluarga Tong
yang terkuat, bertahan selama 40 menit dalam pertarungan amok. Diambil dari
pasar oleh Tauke Besar, Ayah Tauke Muda saat usianya 12 tahun, seorang yatim piatu dan menjadi anak
jalanan, mencopet dan mencuri adalah pekerjaannya,sesekali nekat menjebol toko.
Suatu hari, dia mencuri toko milik keluarga Tong dan tertangkap basah. Bapak
bujang yang saat itu memergoki justru membawanya ke keluarga tong dan diusulkan
menjadi anggota kekuarga. Orang kepercayaan Tauke Muda. Wajahnya selalu
terlihat serius, sangar, rambut ikal, berasal dari Kepulauan. Yang mengajari
Bujang bertarung, Orang yang membuat Bujang kuat berlari sampai mengalahkan
atlet internasional. Sahabat Bapak Bujang, yang mengerti sedikit banyak tentang
perjalanan hidup Bapak Bujang,bahkan cerita perjalanan penuh liku cinta kedua
orang tua Bujang. Meninggal setelah jatuh sakit tiga hari.
·
Basyir
Orang pertama yang ditemui Bujang. Selalu menyapa bujang dengan sapaan
"assalamualaikum" walaupun hanya sekedar basa basi. Usianya 1 tahun
diatas bujang. Perawakan khas Arab,beda 1 jengkal dengan Bujang, suka sekali
berbicara.Anggota Tukang Pukul Keluarga Tong, yang tinggal di mess sayap kanan,
belakang bangunan utama saat tinggal di kota Provinsi. Mempunyai kamar yang
bersebelahan dengan Bujang, lambat laun mereka menjadi sahabat. Penggemar suku
Bedouin. Saat Bujang dikirim ke Amerika untuk mengambil gelar master, Basyir di
kirim ke Timur Tengah,belajar menjadi penunggang kuda suku Bedouin.Tinggal di
gurun pasir hidup nomaden,berpindah-pindah hidup dengan ksatria terbaik.
Tidak menyukai senjata modern, dia lebih memilih khanjar (belati arab),yang
disembunyikan di dada dan dibalut dengan sangkur terbaik yang melilit ke
belakang, yang panjangnya satu jengkal. Memiliki sifat iri, pendendam dan
licik. Sepulang dari Timur Tengah membentuk pasukkan yang diberi nama Brigade
Tong, pasukkan khusus keluarga Tong yang diseleksi dan dilatih sendiri oleh
Basyir.
·
Mansur
Kepala keuangan logistik dan lain lain, kepercayaan Tauke Muda. Tinggi
kurus, mengenakan kacamata, cermat berhitung dan pengingat. Meninggal setelah
kopong, tertidur tidak bangun-bangun di sova dan diketahui pelayan.
·
Frans
Bule asal Amerika, lahir dan di besarkan di Texas. Tugasnya membantu Tauke
muda/Tauke Besar mengurus urusan dokumen yang harus diterjemahkan, sempat
menjadi diplomat, pensiun dini dan menjadi guru di sekolah internasional ibukota.
Frans sangat menyenangkan, dan telaten dalam mengajari Bujang mengejar
ketertinggalannya dalam belajar.
·
Parwez
Pengganti Mansur yang sudah meninggal,berusia 29 tahun keturunan India,
yatim piatum diambil Tauke saat usianya 14 tahun di salah satu Panti Asuhan, yang
baru saja memenngkan kompetisi catur mengalahkan seorang Grand Master. Tauke membawanya dan
disekolahkan. Tugasnya adalah mengurusi
semua perusahan legal keluarga Tong, bisa disebut juga CEO, tidak pandai
bertarung, dia benci berkelahi, sangat penakut. Tapi sangat jenius, bahkan
dalam bidabg rekayasa keuangan. Bakatnya dalam bidang keuangan sama jeniusnya
dengan permainan caturnya. Dia rajin,cermat, serta pandai menggerakkan bisnis
legal milik perusahaan. Parwez berkantor di gedung berlantai tiga puluh di
jalan protokol ibukota.
·
Guru Bushi
Orang
yang diperkenalkan Kopong ke Bujang, saat pertama kali bertemu Bujang, usianya lebih dari 50 tahun. Rambutnya
beruban dan mengenakan pakaian tradisional berbentuk jubah dengan ikat pinggang
lebar. Dua katana terselip di pinggangnya. Samurai yang tersisa di jaman
modern. Didatangkan kopong lewat kenalannnya. yang luas dari daratan Jepang.
Bukan hanya seorang master dalam samurai, dia juga pernah menjadi ninja
·
Edwin.
Pilot
muda yang baru berusia 28 tahun, di rekrut dari angkatan udara. Lulusan terbaik
akademi dan memiliki karir militer yang cemerlang. Dia nekat menerbangkan pesawat
tempur dalam misi personal dan mendaratkannya di landasan pacu komersil, yang
membuatnya di pecat tidak hormat. Direkrut oleh bujang, untuk menjadi pilot
keluarga Tong, dengan bonus bebas memakai beberapa pesawat jet. canggih milik
keluarga Tong.
·
Master Dragon
Pucuk
tertinggi penguasa shadow economy daratan Cina.Kepala seluruh keluarga,
rambutnya sudah memutih, tapi dia terlihat segar, matanya berkilau, garis
wajahnya tegas, rahangnya kokoh. Konon kekuasaan gelapnya mampu mengubah hasil pemilu negara-negara maju dan menunjuk
Presiden yang disukai. Mendapat kado patung naga emas, pada saat ulang tahun ke
80 dari keluarga Tong. Patung yang sangat diinginkan Master Dragon, dicuri oleh
yuki dan kiko atas suruhan bujang dengan biaya yang mahal, demi mnyenangkan
hati Master Dragon.
·
Salonga
Salah satu guru yang didatangkan Kopong untuk Bujang, lahir dari keluarga
miskin di Tondo, kawasan super padat di ibukota Filipina, Manila. Bertubuh
gempal dan pendek. Sejak kecil sudah belajar merampok, mencuri, dan, membunuh. Di
usia ke 20, dia sudah tercatat sebagai pembunuh bayaran no 1 di Manila,
mendapat kasus karena intrik pemilihan presiden di negaranya, dijebak dan
membuatnya harus dimasukkan penjara, bahkan dihukum mati digantung. Tapi keluarga
Tong menyelamatkannya melalui Kopong,dan dibawa ke Jakarta untuk menjadi guru
Bujang. Kembali ke Tondo Manila setelah pemguasa di negerinya berganti dan
menjadi guru tembak legal bersertifikat, tapi juga mempunyai pasukkan sendiri
yang dia rekrut dari anak-anak jalanan dan dididik menjadi penembak tangguh.
Pasukkan tembaknya datang terakhir dan menyelamatkan semua pasukkan pembela
Bujang yang hampir kalah.
·
Yuki dan Kiko
Cucu
kembar Guru Bushi, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, berusia sekitar dua
puluh lima tahun. Berwajah imut, berpenampilan centil, pencuri kawakan, yang
mengambil patung naga emas di musium Singapura. Mereka bekerja independen,
tidak bergabung dengan keluarga manapun. Setiap misi yang dialankan dengan
Bujang selallu berhasil, meskipun sering beradu mulut dengan White tapi mereka
adalah orang yang saling melengkapi dalam setiap misi-misi Bujang. Meskipun keduanya selalu santai dan terlihat tidak
serius tapi cukup tangguh. Kiko lebih centil dan semaunya, sedangkan Yuki lebih
menghargai Bujang.
·
White
Pemilik restoran seafood di kawasan Lan Kwai Fong Hongkong, kawan Bujang,
usianya sebaya dengan Bujang. Mantan Komandan Marinir yang pernah ditugaskan di
Timur Tengah. Peletonnya terperangkap dalam. perang di kota Baghdad, belasan
rekannya ditembak. Dia salah satu anggota yang pernah disandera dan disiksa.
Keluarga Tonglah yang membantu membebaskannya. Setelah bebas white memilih
membuka restoran seafood, mengembangkan hobby masa kecilnya. Anak dari Frans guru
Bujang, si bule Amerika.
·
Tuan LIN
Penguasa shadow economy kawasan Makau, terlihat sombong, orang yang
dibunuh Bujang karena tidak memberikan
prototype, alat pemindai canggih, tegnologi paling depan di dunia medis yg bermanfaat
untuk memindai tubuh hingga bagian terkecilnya, yang secara instan dapat
memberi tahu status kesehatan pasien. Dicuri keluarga Lin dengan cara
menyandera dan membunuh istri profesor yang menelitinya. Bujang membunuhnya dengan
melesatkan kartu nama yang didalamnya terdapat logam titanium pipih dan tebal hanya
sepersekian milimeter, kurang dari sedetik kartu sudah terbenam separuhnya di
lehernya.
·
Putra Tertua/sulung tuan LIN
Orang yang sangat membenci Bujang, dan sebenarnya sangat ambisisus dalam
kekuasaan. Dan sebenarnya menginginkan kenatian ayahnya supaya bisa segera
menggantikan posisi Tuan Lin Ayahnya. Bekerjasama dengan Basyir untuk menghancurkan Bujang.
·
Letnan Joni
Salah satu tukang pukul terbaik keluarga Tong yang di sekolahkan sampai
sarjana, lebih dekat dengan Bujang,karena sering menerima tugas. Letnan terbaik
keluarga Tong. Gugur dihabisi salah satu anggota Brigade Tong
·
Tuanku Imam
Paman Bujang, Pengganti Tuanku Imam Kakek Bujang. Kakak kandung Midah mamak
Bujang, yang memanggil Bujang dengan sebutan Agam. Teman masa kecil Samad.
Orang yang menyetujui lamaran samad ke Midah. Pemilik sekolah Agama, yang
menemui Bujang, Parwez dan Tauke saat
keluar dari lorong rahasia, dan merawat mereka. Bahkan mengurus semua keperluan
kematian Tauke
·
Togar
Salah satu letnan keluarga Tong, direkrut oleh Kopong. Usianya sekitar 30
tahun. Salah satu orang yang dekat juga dengan
Bujang, bertahan di gedung bawah lantai 30 menghadapi Brigade Tong sebelum mendapat
bantuan dari Salonga dan pasukkannya. Rencananya akan dipilih Bujang menggantikan
posisi Kopong dan Basyir.
·
Bapak Calon Presiden
Orang yang ditemui. Bujang, di awal-awal
cerita, muncul sebagai pelengkap, untuk menjelaskan sedikit tentang shadow
ekonomi yang dijalankan keluarga Tong
selama ini sampai menjadi penguasa negeri, dan menjelaskan pekerjaan
Bujang, selama 20 tahun mengikuti keluarga Tong, yang telah tumbuh menjadi
tangan kanan langsung Tauke besar, jagal no 1 di keluarga Tong. Kehadiran
Bujang membuatnya tegang dan langsung pucat dengan apa yang disampaikan bujang.
·
Shang
Anak
Master Dragon, berhutang ke Bank milik keluarga Tong di Singapura, pas jatuh tempo pembayaran tidak
mau membayar malah menyiksa seorang bankir yg menagihnya dengan mengiris telinga, memotong 3 jarinya, dan
membuat pincang.
·
Penasehat Ekonomi calon
Presiden
teman satu perguruan tinggi Bujang di Amerika, sehingga tahu sedikit banyak
tentang Bujang. Dalam menghadapi Bujang dia lebih siap dan tenang.
·
Direktur sebuah maskapai
penerbangan
hanya pelengkap tidak disebutkan namanya. Orang ynng sering muncul di
televisi, koran, dan media lainnya. Pion atau bidak biasa.
·
Dokter keluarga Tong/Dokter
senior:
Dokter yang memeriksa luka bujang pertama kali saat masuk dalam keluarga
Tong, akibat serangan si babi hutan. Juga tidak disebutkan namanya.
5. Pesan
Moral
Hidup adalah sebuah perjalanan panjang seorang
manusia dan bagaimana seorang manusia memaknai hidupnya, mengisi hidupnya, dan menghabiskan
hidupnya selama ada di dunia ini, dan semua adalah pilihan manusia itu sendiri, karena selalu akan ada rasa kecewa, kebencian. ketakutan di dalamnya tapi hidup harus terus berjalan, seperti matahari yang akan selalu terbit apapun yang terjadi.
Setiap manusia pada akhirnya pasti akan pulang
kembali kemana seharusnya dia pulang.
Setiap rasa takut, kecewa, dan kehilangan seharusnya
bukan dilawan tapi diterima dengan penuh keikhlaskan dan kelapangan hati, dipeluk erat erat, dengan segala
penerimaan yang terbaik sampai menemukan kedamaian hidup itu sendiri.
Dalam setiap hidupnya manusia pasti mempunyai masa lalu
entah itu pahit sekalipun, tapi setiap manusia pasti bisa berubah, dan cinta
yang tulus mampu merubah seseorang, begitu juga dengan rasa kecewa yang teramat dalam, pasti bisa teratasi selama kita mampu mengalahkan pertempuran yang ada dalam diri kita sendiri, entah itu kebencian, rasa sakit, maupun kekecewaan.Contohnya seperti yang terjadi pada Samad dan Midah orang tua Bujang.
6. Quote dan Kutipan menarik :
Ø “Aku tahu kau tetap penasaran tentang banyak hal, karena kau dibesarkan
dengan rasionalitas. Tapi saat kau tiba pada titik itu kau akan mengerti dengan
sendirinya. Itu perjalanan yang tidak mudah, Bujang. Kau harus mengalahkan
banyak hal. Bukan musuh-musuhmu tap diri sendiri, menaklukkan Monster yang ada
di dirimu. Sejatinya dalam hidup ini kita tidak pernah berusaha mengalahkan
orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu dan kita cukup mengalahkan diri
sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa Takut. Pertanyaan. Keraguan.
Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu maka pertempuran lainnya akan
mudah saja” Hal 219.
Nasehat guru Bushi kepada Bujang.
Ø “Tapi benarlah kata orang, meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan,
kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar-benar pergi, tidak
akan mungkin kembali lagi” Hal 241 Ketika Bujang teringat semua perlakuan Bapaknya kepadanya setelah
Bapaknya tiada.
Ø “Hidup ini adalah perjalanan panjang, dan tidak selalu mulus. Pada hari ke
berapa dan pada jam keberapa kita tidak pernah tahu, rasa sakit apa yang harus
kita lalui. Kita tidak tahu kapan hidup akan membanting kita dalam sekali,
membuat terduduk, atau kemudian memaksa kita mengambil keputusan. Satu-dua
keputusan itu membuat kita bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan
penyesalan.” Hal 262.
Saat Bujang mendengarkan cerita Kopong.
Ø “Bersabarlah maka gunung-gunung akan luruh dengan sendirinya. Lautan akan
kering biarkan waktu menghabisi semuanya.” Hal 288. Kutipan dari Buku yang dibaca Basyir.
Ø “Aku tahu sekarang lebih banyak luka di hati Bapakku disbanding di
tubuhnya. Juga Mamakku lebih banyak tangis di hati mamakku disbanding di
matanya. Aku tahu itu sekarang.” Hal 315 Saat Kopong pergi untuk selama-lamanya setelag bercerita tentang
kisah masa lalu orang tua Bujang.
Ø “Tapi sungguh jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu Nak. Jangan
pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apapaun kau dengan
hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah seperti yang kita lihat
sekarang. Mau sejijik apapaun kau dengan hari-hari itu, matahari kan tetap
memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu. Kau
keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, atau tidak pernah
menyelesaikan masalah.” Hal 339 Saat tuanku Imam menasehati Bujang.
Ø “ketahuilah Nak, hidup ini tidak pernah tentang mengalahkan siapapun. Hidup
ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamai maka saat itulah
kau telah memenangkan seluruh pertempuran.” Hal 340 Nasehat Tuanku Imam kepada Bujang.
Ø “Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu
menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang
baru bersama matahari terbit.” Hal 345 Saat Bujang kembali menemukan semangatnya setelah dinasehati
Tuanku Imam.
7. Kelebihan, dan Kekurangan
Kelebihan
Ø Seperti
beberapa novel-novel karya Tere Liye sebelumnya yang pernah saya baca. apa yang dia tulis benar-benar
menggambarkannya secara detail dan gamblang, baik itu penokohannya, alurnya maupun jalan ceritanya.
contohnya, saat dia menggambarkan sosok samurai sejati
seperti guru Bushi seolah dia adalah guru samurai, ninja sejati. Dia betul-betul paham tentang teknik menghilang yang dimiliki guru Bushi. Juga ketika menggambarkan sosok Salonga penembak tangguh, bagaimana cara menembak yang baik. dan menggunakan otak, seolah olah dia tahu betul teknik menembak yang profesional.
Cara dia menggambarkan tentang shadow economy, sebuah pengetahuan dalam dunia fiksi yang tidak semua orang tahu dan mengerti tentang hal tersebut, taoi beliau menjelaskan dengan apik, seperti benar-benar real terjadi, pelajaran dalam bentuk fiksi yang membuat pembaca tidak sadar mendapatkan pengetahuan dan hiburan sekaligus.
Cara dia menggambarkan tentang shadow economy, sebuah pengetahuan dalam dunia fiksi yang tidak semua orang tahu dan mengerti tentang hal tersebut, taoi beliau menjelaskan dengan apik, seperti benar-benar real terjadi, pelajaran dalam bentuk fiksi yang membuat pembaca tidak sadar mendapatkan pengetahuan dan hiburan sekaligus.
Ø Setiap Novel-Novel yang dia
tulis membuat pembaca pasti berimajinasi dan tentunya menarik kesimpulan dan Hikmah, dari apa yang dia tulis
Ø Sampul Novel yang
menggambarkan matahari terbit (sunrise) dengan aksen robek, meskipun terlihat simpel tapi
benar-benar berarti dalam dan menggambarkan keseluruhan isi dari novel Pulang
itu sendiri.
Ø Menyajikan sisi gelap pertarungan
para pelaku dan penguasa shadow economy yang terlihat kejam tapi tetap ada hikmah
dan sisi positif yang beliau selipkan dalam cerita tersebut.
Ø Dalam menggambarkan setiap
tokoh dan tempat selalu detail dan tidak terkesan ngambang, itu cukup
membantu sebuah cerita fiksi menjadi lebih hidup.
Kekurangan
Ø Novel ini menggunakan beberapa
istilah -istilah yang harus di googling oleh beberapa pembaca yang yang sangat
awam dan cukup asing ditelinga.
istilah-istilanya seperti : khanjar,
miesoa, illegal logging, insider trading, triad, yakuza, cryptocurrencies , harus googling dulu supaya benar-benar memahami. Untuk memudahkan pembaca kalau bisa ada keterangan dibawah setiap halaman yang menyertakan kata-kata
asing, meskipun ada beberapa yang dijelaskan dan masuk dalam cerita, selebihnya
tidak ada keterangannya.
Ø Ada beberapa kejadian yang
sedikit janggal terutama saat pertempuran Bujang dan Basyir di gedung lantai
30, di jalan protokol Ibukota. Meskipun kejadiannya malam dan hujan, seolah
olah tidak ada orang lain yang menyaksikan hal tersebut, padahal Ibukota pasti
24 jam selalu ramai dengan aktivitas banyak orang. Dan Pasti pertempuran itu menghasilkan bunyi yang sangat
memekakkan telinga dan membuat heboh, karena dijelaskan ada ledakkan bazoka, suara tembakan,helikopter yang berputar-putar di atas gedung. Apalagi saat pasukkan tembak Salonga
datang, pasti makin ramai dengan bunyi tembakkan disetiap sudut. Belum sempat menyumpal masyarakat, atau watrawan dengan uang pasti
sudah banyak sekali orang yang meliput dan mencari tahu. Tapi lagi-lagi ini fiksi
jadi masih bisa sedikit dimaklumi.
Ø Dalam pengaturan waktu, di
hampir ending cerita saat Bujang dan Parwez dirawat di tempat Tuanku Imam, rasanya janggal kalau hanya dua hari, dengan keadaan Bujang yang saat itu masih putus
asa dan ketakutan karena kehilangan Tauke untuk selama-lamanya, memulihkan fisik dan mentalnya. Ditambah waktu
Bujang membentuk strategi dan menghubungi semua anggota yang masih setia, rasanya
terlalu pendek kalau hanya ditempuh dalam waktu 2 hari saja.
7. Simpulan
dan Saran :
Kesimpulan
Novel tere
Liye yang berjudul” Pulang” ini sangat direkomendasikan untuk dibaca terutama
bagi penggemar karya-karyanya seperti Novel “Negeri Diujung tanduk, dan Negeri
Para Bedebah” mengungkap 2 sisi
kehidupan seseorang “Hitam dan putih”
Pertarungan yang menciptakan suasana tegang bagi
pembaca dan juga pemahaman hidup yang membuat pembaca menarik kesimpulan dari
tulisan dan pelajaran hidup yang coba digambarkan oleh Tere Liye. Mengajarkan
arti kesetiaan dan menunjukkan sebuah penghiatanan yang selalu ada dimanapun tempatnya, dan bahkan
orang terdekat kita sekalipun.
Alurnya yang maju mundur menceritakan masa lalu dan
masa sekarang mengajak pembaca untuk menyadari bahwa masa lalu akan
selalu menjadi sebuah pelajaran di masa depan dan kedua sisinya tidak bisa
dipisahkan seperti dua sisi mata uang.
Saran:
-
Ada penjelasan istilah di bawah halaman jika ada
istilah-istilah yang orang awam kurang paham atau harus googling.
-
Ada sekuel seperti Novel “Negeri di Ujung Tanduk”
jika tidak ada sekuel harusnya ceritanya benar-benar dibuat ending. Tidak terkesan
ngambang seolah memang ada sekuel berikutnya.
-
Dinaikkan ke layar lebar.
Jadi, jika kalian penikmat Novel dengan cerita yang tidak terlalu monoton., dan menginginkan sebuah bacaaan yang bisa membuat kalian mendapat pelajaran, pemahaman hidup, dan hiburan sekaligus novel Tere Liye berjudul Pulang ini sangat di rekomendasikan, saat membaca novel ini kita seperti sedang membaca buku harian seseorang, seolah benar-benar kisah nyata seorang Bujang, kombinasi anak dari seorang mantan Tukang Pukul terkenal dan seorang anak pemilik pesantren. Ada jiwa pertarung tapi juga ada sisi kelembutan dalam dirinya, Sangat direkomendasikan.
Jadi, jika kalian penikmat Novel dengan cerita yang tidak terlalu monoton., dan menginginkan sebuah bacaaan yang bisa membuat kalian mendapat pelajaran, pemahaman hidup, dan hiburan sekaligus novel Tere Liye berjudul Pulang ini sangat di rekomendasikan, saat membaca novel ini kita seperti sedang membaca buku harian seseorang, seolah benar-benar kisah nyata seorang Bujang, kombinasi anak dari seorang mantan Tukang Pukul terkenal dan seorang anak pemilik pesantren. Ada jiwa pertarung tapi juga ada sisi kelembutan dalam dirinya, Sangat direkomendasikan.
1 komentar:
Good job....
Posting Komentar